Dirjen Bangda: ICT IPDMIP Tingkatkan Kekuatan Ekonomi Petani Lewat Transformasi Digital

Media partner

KLIKINDONESIA.CO.ID - Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi menutup secara resmi ajang Evaluasi information and Communication Technology (ICT) Integrated Participatory Development And Management of Irrigation Program (IPDMIP) di Bali, Kamis (01/12/2022).

Pada penutupannya, Teguh sampaikan keutamaan optimasi digital untuk peningkatan ekonomi.

"Pemakai internet di Indonesia sekarang ini capai 204,7 juta (73,7%), pemakai sosial media sekitar 191,4 juta (68,9%), bahkan juga telephone selular telah capai 266,9 juta (96,1%). ini memperlihatkan pemakaian dan pendayagunaan teknologi digital menjadi bagian dalam beragam aspek kehidupan dan menjadi modal besar untuk peningkatan ekonomi negara kita di semua bidang, termasuk pertanian," ungkap Teguh dalam penutupannya.

Baca Juga: Dorong Persatuan Dalam Penanganan Bencana, JIP Cilacap Gandeng KPMP Gelar Seminar

Teguh menjelaskan, jika Pemerintah Daerah dan warga mulai pahami kekuatan besar digitalisasi pada peningkatan daya saing dan nilai ekonomi termasuk pada sektor pertanian, hal itu jadi nilai dasar pelaksanaan ICT Program IPDMIP di 41 Kabupaten.

"Manfaat digitalisasi mulai terlihat dengan implementasi pengembangan model agribisnis hulu-hilir lewat fasilitasi penandatanganan kerja sama di antara petani dengan _off taker_ di sejumlah daerah, ini memperlihatkan kuatnya ekonomi berbasiskan digital," tegas Teguh.

Selain itu Teguh mengutarakan, jika Pemerintah Daerah ikut menggerakkan peningkatan pemakaian salah satu Produk dari Kegiatan ICT program IPDMIP yakni program Matani.id, program yang dibuat oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah ini menjadi contoh bagus untuk membuat satu ekosistem kerja sama agribisnis berbasiskan digital yang kuat. Program ini ke depan bisa dikembangkan oleh daerah atau pegiat pertanian, disesuaikan dengan kesempatan dan keperluan masing-masing.

Baca Juga: Rekreasi Goa Nguwik di Kaligesing Kabupaten Purworejo Sebagai Tempat Ditemukan Fosil Berumur Ribuan Tahun